PENDAHULUAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya suatu fenomena penting pada suatu tanaman adalah perubahan penampilan tanaman dengan pertambahan umur seperti dalam keseluruhan tubuh tanaman atau bagian-bagian tanaman. Suatu jangka waktu tertentudiperlukan untuk menghasilkan perubahan dari suatu keadaan ke keadaan lainyang timbul secara berurutan. Misalnya hasil akhir berupa bagian refroduktif tidak dapat terbentuk sebelum fase-fase tertentu telah dilalui yang membutuhkan waktu-waktu tertentu. Ini tentu menggugah keingintahuan tentang proses yang terjadi dibalik semua itu.
Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman semakin besar dan juga yang menentukan hasil tanaman. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan ukuran bagian-bagian (organ-organ) tanaman akibat dri pertambahan jaringan sel yang dihasilkan pertambahan ukuran sel. Jumlah sel yang semakin banyak atau ruang (volume) sel yang semakin banyak bahan-bahan sel yang disintesis menggunakan substrat yang sesui. Dengan demikian proses pertumbuhan adalah suatu obyek studi yang sangat penting apabila mekanisme pembentukan hasil tanaman ingin difahami lebih baik.
Pertumbuhan juga tidak lepas dari beberapa faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi intrasel (sifat genetik/hereditas) dan intersel (hormonal dan enzim). Faktor eksternal melipui air tanah dan mineral, kelembapan udara, suhu udara,cahaya dan sebagainya.
B. TUJUAN
1. Mengamati perubahan ukuran, bentuk dan struktur dari individu tumbuhan anggota Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae
2. Latihan menulis interpretasi akibat dari perubahan seperti tersebut dan membuat suatu kesimpulan.
LANDASAN TEORI
PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
Pengertian pertumbuhan yang jelas dapat disepakati bersama pada tahap awal sangat perlu untuk menetapkan ruang lingkup permasalahan dengan batasan-batasan dri studi pertumbuhan tanaman. Pengertian pertumbuhan yang jelas dapat membantu menciptakan parameter kuantitatif yang dapat digunakan sebagai parameter kuantitatif yang dapat digunakan sebagai alat ukur pertumbuhan yang merupakan bagian yang sangat penting dalam analisis kuantitatif pertumbuhan tanaman. Pada tanaman, pengertian pertumbuhan yang sangat sering digunakan dapat dekat dengan konsep yang dikenal dengan proses morfogenesis, perkembangan bentuk atau tingkat struktur kehidupan . Morfogenesis dapat dipertimbangkan terdiri atas dua proses yaitu pertumbuhan dan diferensiasi (perkembangan).Kedua proses ini bekerja sama untuk menghasilkan suatu organisme multiseluler dari suatu sel.Semua organisme hidup pada bebrbagai fase dalam perjalanan hidupnya mempunyai kemamapuan melakukan perubahan ukuran, bentuk dan jumlah pada kondisi-kondisi tertentu (Analisis Pertumbuhan Tanaman, S. M Sitompul, Bambang Buritno. Gajah Mada University Press, 1991, Yogyakarta.)
Pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan pertambahan protoplasma mungkin karena ukuran dan jumlahnya bertambah.
Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air, C02, dan garam-garam anorganik dirubah menjadi bahan hidup yang mencakup; pembentukan karbohidrat (proses tbtosintesis), pengisapan dan gerakan air dan hara (proses absorbs dan translokasi), penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemen C dari persenyawaan organik (proses metabolisme) dan tenaga kimia yang dibutuhkan didapat dari respirasi.Perkembangan mencakup diferensiasi sel dan ditunjukkan oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi anatomi dan fisiologi.
Perkembangan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan proses mitosis, sel-sel tertentu berperan dalam mengatur diferensiasi, pengaturan ini berlangsung dengan media "utusan kimia" yang ditunjukkan oleh pengatur pertumbuhan.
Pengatur pertumbuhan adalah zat organik yang keaktifannya jauh berlipat seperti hormon yang dikenal adalah auksin, giberelin, dan citokinin. Perpanjangan sel, contoh dari diferensiasi anatomi yang secara langsung dipengaruhi oleh konsentrasi auksis, fototropisme, pembengkokan ke arah cahaya dari kecambah akibat penyebaran auxin yang tidak merata dan penghambatan sintesa auxin pada titik tumbuh oleh cahaya. Dominasi pucuk yaitu penghambatan pada pertumbuhan tunas dibawahnya, nampaknya merupakan fungsi dari distribusi auxin.
Giberelin ditemukan dari studi mengenai pertumbuhan yang berlebihan dari padi yang diserang suatu jenis cendawan (Campbell, N. 1997. Biologi, fourth Ed. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc)
Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati baik sebagai indicator pertumuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan. Ini didasarkan atas kenyataan bahwa tinggi tanaman merupakan ukuran pertummbuhan yang paling mudah dilihat. Sebagai parameter pengukur pengaruh lingkungan, tinggi tanaman sensitif terhadap faktor lingkungan tertentu seperti cahaya. Tanaman yang mengalami kekrangan cahaya biasanya lebih tinggi dari tanaman yang mendapat cukup cahaya. Pengukauaran tinggi tanaman dapat dilakukan tanpa merusak tanaman, hanya kesulitan kadang-kadang dalam penentuan batas-batasnya. Bagian batang dan bagian lain tanaman sebagi batas teratas tanaman , tergantung pada jenis tanaman, Relatif mudah ditentukan, sebaliknya batas terbawah relatif lebih sulit ditetapkan terutama apabila pengamatan tidak dilakukan secara merusak (A.H.Fitter dan R.K.M.Hay,1991 Fisiologi lingkungan tanaman Gajah Mada University Press).
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah faktor tanah, suhu, dan cahaya.
Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik, bahan organik tanah, organisme tanah, atmosfer tanah dan air tanah. Dalam hal ini tingkat kesuburan tanah (kimiawi, fisik, dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.
Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang selanjutnya akan mengendalikan reaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tingg dalam batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga berpengaruh pada kestabilan sistem enzim. http://fp.uns.ac.id/~hamasains/BAB%20VIdasgro.htm
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan.
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara.
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari.
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. Mengenai hormon tanaman akan dijelaskan pada artikel lain yang dapat dicari melalui fitur pencarian di sebalan kiri situs organisasi.org.ini. http://organisasi.org/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dan-pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi
Suhu sebagai faktor lingkungan dapat mempengaruhi produksi tanaman secara fisik maupun fisiologis. Secara fisik, suhu merupakan bagian yang dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari dan dapat diestimasikan berdasarkan keseimbangan panas. Secara fisiologis, suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, fotosintesis, pembukaan stomata, dan respirasi. Selain itu, suhu merupakan salah satu penghambat dalam proses fisiologi untuk sistem produksi tanaman ketika suhu tanaman berada diluar suhu optimal terendah maupun tertinggi.
Beberapa efek dari stres karena kondisi lingkungan yang disebutkan di atas dapat dikurangi dengan menggunakan sistem pertanian dengan lingkungan yang terkontrol (Controlled Environment in Agriculture (CEA)), sebab CEA dapat mempertahankan dan menstabilkan kondisi lingkungan sesuai kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman.http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=148
Beberapa efek dari stres karena kondisi lingkungan yang disebutkan di atas dapat dikurangi dengan menggunakan sistem pertanian dengan lingkungan yang terkontrol (Controlled Environment in Agriculture (CEA)), sebab CEA dapat mempertahankan dan menstabilkan kondisi lingkungan sesuai kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman.http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=148
PENDAHULUAN
ADAPTASI
A. LATAR BELAKANG
Petumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible(tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk didalamnya adalah perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Kenaikan volume terjadi karena adanya penambahan jumlah sel. Perkembangan merupakan proses menuju kedeasaan paa mahluk hidup. Proses ini bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang , tinggi, maupun berat. Suatu mahluk hidup dikatakan dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Pada organisme uniseluler pertumbuhan merupakan proses bertambahnya volume atau massa sel, sedangkan organisme multiseluler merupakan proses bertambhnya volume/ukuran sel dan jumlah sel. Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang komplek antara faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor internal meliputi intrasel (sifat genetik/hereditas) dan intersel (hormonal dan enzim). Faktor eksternal melipui air tanah dan mineral, kelembapan udara, suhu udara,cahaya dan sebagainya.
Faktor eksternal yang sangat berperan adalah cahaya. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbun
B. TUJUAN
Mengamati dan mengetahui adaptasi dan atau plastisitas yang terjadi akibat perubahan intensitas cahay pada tanaman kacang tanah dan jagung.
.
LANDASAN TEORI
ADAPTASI DAN PLASTISITAS
Bila suatu tanaman resisten terhadap penaungan dan tidak berupaya baik untuk penempatan daunnya agar tidak ternaungi, ataupun membatasi aktivitasnya dalam periode iluminasi tinggi, pemilahan akan terjadi lebih banyakn pada proses fotosintesis itu sendiri. Hal ini tidak dpat dihindari untuk daun daun yang lebih bawah dari tanaman yang membentuk suatu kanopi dengan lapisan ganda, dan itu berati bahwa kedua perbedaan yang bersifat plastis (di dalam suatu genotipe) dan yang bersifat genetis(diantara genotipe) harus ad pada sistem fotosintesis.
Masalah yang dihadapi oleh sebuah daun yang ternaungi adlah untuk memperthankan suatu keseimbangan kaerbon yang positif, dan kerapatan pengaliran diman keadaan ini tercapai , merupakan titik kompensasi. Dibawah tekanan cahaya yang rendah terbuka tiga pilihan:
1. Pengurangn kecepatan respirasi, untuk menurunkan titik kompensasi
2. Peningkatan luas daun, untuk memperoleh suatu permukaan yang lebih besar bagi absorbsi cahaya, dan
3. Peningkatan kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.
(A.H.Fitter dan R.K.M.Hay,1991 Fisiologi lingkungan tanaman Gajah Mada University Press)
Intensitas cahaya tinggi merupakan suatu istilah relatif. Tanaman-tanaman yang ternaungi mengalami kerusakan reversibel bila ditumbuhkan pada pada intensitas cahaya harian yang normal (Bjorkman dan Halmgren,1963) tanaman Salidago virgaurea yang telah beraaptasi pada tanaman yang ternaungi, tumbuh selama seminggu pada intensitas cahaya tinggi, mempunyai respon yang sangat tidak baik terhadap cahaya daripada tanaman pembanding, tetapi setelah seminggu pada intensitas rendah kerusakan ini telah dapat teratasi. Penyebab kerusakan terdapat pada bentuk yang menyimpang dari struktur kloroplast (Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik,1992,Gajah Mada University Press, Yogyakarta IR.Tohari, Msc,Phd, Dr. Ir. Soedharoedjian)
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang (antara panjang gelombang 0,4 – 0,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahaya dari tanaman (fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisitas) didasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan. Cahaya merupak sumber energi untuk fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kunung pucat. Tumbuhan yang kekurangan chaya menyebabkan batang tumbuh lebih panjang , lembek dan kurus, serta daun tumbuh tidak normal. Peristiwa ini disebut etiolasi. tanaman sensitif terhadap faktor lingkungan tertentu seperti cahaya. Tanaman yang mengalami kekurangan cahaya biasanya lebih tinggi dari tanaman yang mendapat cukup cahaya (Analisis Pertumbuhan Tanaman, S. M Sitompul, Bambang Buritno. Gajah Mada University Press, 1991, Yogyakarta.)
Penyebaran daun dalam ruang tajuk yang sedemikin menyebabkan kuanta cahaya yang diterima setiap helai daun tidk sama. Apabila ruang tajuk tersebut dibagi kedalam lapisan-lapisan penampang melintang, kuanta cahaya yang jatuh pada permukaan penamp-ang tersebut dalam bidang vertikal (mendekati permukaan tanah). Ini adalah akibat pemadaman cahaya yang dilakukan lapisan tajuk lebih atas yang membawa kepada laju fotosintesis daun-daun pada lapisan tajuk lebih bawah yang semakin rendah. Karena Fotosintesis merupakan suatu proses vital dalam pertumbuhan tanaman dan penetrasi cahaya dalam tajuk menjadi masalah untuk tanaman yang hidup dalam komuniti, maka pengetahuan mengenai distribusi cahaya dalam tajuk untuk komuniti tanaman menjadi sangat penting . http://fp.uns.ac.id/~hamasains/BAB%20VIdasgro.htm
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman .Salah satu faktor tersebut adalah faktor cahaya matahari. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan aitu berhenti melakukan aktifitas hidup.http://organisasi.org/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dan-pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah faktor tanah, suhu, dan cahaya.
Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik, bahan organik tanah, organisme tanah, atmosfer tanah dan air tanah. Dalam hal ini tingkat kesuburan tanah (kimiawi, fisik, dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.
Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang selanjutnya akan mengendalikan reaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tingg dalam batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga berpengaruh pada kestabilan sistem enzim.
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang (antara panjang gelombang 0,4 – 0,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahaya dari tanaman (fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisitas) didasarkan atas reaksi fotokimia yang oleh sistem pigmen spesifik. http://fp.uns.ac.id/~hamasains/BAB%20VIdasgro.htm
DAFTAR PUSTAKA
v PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
(Analisis Pertumbuhan Tanaman, S. M Sitompul, Bambang Buritno. Gajah Mada University Press, 1991, Yogyakarta.)
(Campbell, N. 1997. Biologi, fourth Ed. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc)
(A.H.Fitter dan R.K.M.Hay,1991 Fisiologi lingkungan tanaman Gajah Mada University Press).
v ADAPTASI DAN PLASTISITAS.
(A.H.Fitter dan R.K.M.Hay,1991 Fisiologi lingkungan tanaman Gajah Mada University Press)
(Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik,1992,Gajah Mada University Press, Yogyakarta IR.Tohari, Msc,Phd, Dr. Ir. Soedharoedjian)
(Analisis Pertumbuhan Tanaman, S. M Sitompul, Bambang Buritno. Gajah Mada University Press, 1991, Yogyakarta.)
No comments:
Post a Comment
must leaving comment