Disusun oleh:
Lalu Achmad Tan Tilar Wangsejati Sukmaring Kalih
G1A005029
Abstrak
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merupakan salah satu kawasan perlindungan alam yang ada di Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini memiliki dua jalur pendakian resmi yaitu jalur pendakian Senaru dan Sembalun. Diantara kedua jalur tersebut, jalur pendakian Senaru memiliki bentuk habitat yang khas yang terbagi ke dalam beberapa zonasi kawasan perlindungan. Bentuk habitat khas yang terdapat di sepanjang jalur Pendakian Senaru secara langsung akan mempengaruhi tingkat keanekaragaman jenis flora dan fauna terutama burung yang menjadi komponen penting penyusun ekosistem kawasan perlindungan tersebut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan telah teridentifikasi 665 individu burung yang tergolong dalam 42 jenis dan 23 famili burung. Burung-burung tersebut tersebar di tiga tipe habitat yang dilalui jalur pendakian Senaru. Ketiga tipe habitat tersebut adalah lahan perkebunan, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Jenis vegetasi yang menyusun habitat perkebunan terdri dari tanaman budidaya yang sengaja ditanam oleh penduduk sekitar. Habitat ini tersusun dari 4 strata vegetasi yaitu strata B, C, D, dan E. Tidak jauh berbeda dengan habitat perkebunan, habitat hutan hujan tropis tersusun dari 5 jenis strata yaitu strata A, B, C, D, dan E. Padang rumput merupakan bentuk habitat terakhir yang dilalui jalur pendakian Senaru. Habitat ini memiliki 2 jenis strata yaitu strata E dan C. Ketiga habitat tersebut memiliki keanekaragaman burung yang berbeda-beda. Keanekaragaman burung serta habitatnya di sepanjang jalur pendakian Senaru sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata alam berbasis ekologi (ekowisata) terutama wisata pengamatan burung (birdwatching).
Kata kunci : keanekaragaman burung, habitat, jalur pendakian Senaru, ekowisata, Taman Nasional Gunung Rinjani
No comments:
Post a Comment
must leaving comment